Monday, December 30, 2019

Highlight Tempat Wisata Nepal

Highlight tempat wisata di Nepal diantaranya adalah:

1. Daerah Kathmandu dan sekitar
  • Kathmandu City
  • Patan
  • Boudhanath
  • Swayambunath

2. Daerah luar Kathmandu
  • Bhaktapur
  • Dhulikel
  • Nagarkot
  • Chitwan National Park
  • Lumbini
  • Sindhuli Gadhi
  • Haleshi Mahadev
  • Bardia National Park
  • Pokhara
  • Sarangkot

3. Tempat trekking
  • Annapurna (Lebih dekat ke Pokhara)
  • Nagarkot Panoramic Hiking Trail
  • Everest

Highlight Tempat Wisata Nepal






Saturday, December 28, 2019

Info Fakta Negara Nepal

Bendera Negara Nepal

Negara Nepal - negara bagian jalur himalaya selain China, India, Bhutan, dan juga Pakistan. Dari semua negara-negara ini, Nepal lah yang paling dominan menjadi tujuan turis untuk mendaki pegunungan himalaya.

Nepal merupakan negara yang termasuk tourist friendly karena memang salah satu sumber pemasukkan mereka adalah dengan pariwisata. Ada sekitar 7 warisan budaya yang termasuk dalam UNESCO dan itu hanya di ibukota Kathmandu-nya saja.

Nepal dipercaya menjadi tempat lahirnya Budha, khususnya di Lumbini

Populasi
Total penduduk negara ini sekitar 28 juta penduduk

Suku dan Bahasa
Nepal memiliku lebih dari 101 suku dan menggunakan lebih dari 92 bahasa yang digunakan. Tetapi bahasa Nepali lah yang menjadi bahasa nasional

Religi
Jumlah agama yang dianut terbesar adalah Hindu sekitar 81.3%, lalu Budha 9%, Islam 4.4%, Kirat 3%, Kristen 0.4% dan sisanya tidak beragama/

Posisi Kendaraan
Seperti dengan Indonesia, menyetir juga berada di jalur kiri

Kode Telepon
Mereka adalah citizen +977

Mata Uang
Uang yang digunakan adalah Nepali Rupee

Biaya
Nepal cukup nyaman di kantong untuk tempat tinggal dan makan sehari-hari. Yang bisa jadi mahal adalah biaya masuk tempat-tempat wisata dan juga biaya untuk trekking.

Akses
Untuk ke Nepal umumnya transit di Malaysia. Lama perjalanan sekitar 6 jam 20 menit diluar waktu tunggu transit



Monday, December 16, 2019

Liburan Nepal Hari 10 - Last Day Kathmandu Boudha Stupa (2)

Setelah jalan santai 2 km, penulis akhirnya sampai, dari jarak beberapa ratus meter juga sudah terlihat karena Boudha Stupa ini sangat besar (diameter 100 m) dan tinggi (36 m), bahkan merupakan salah satu stupa terbesar dan masuk dalam UNESCO sebagai warisan dunia.

Boudha Stupa

Untuk masuk kesini dikenakan harga NPR 400 per orang. Masih ok ya harganya dibanding tempat lainnya. Disini cukup luas areanya, dengan diameter stupanya aja yang sudah 100 m apalagi ditambah dengan jalanan dan toko sekelilingnya.

Boudha Stupa Entrance Ticket

Kalau ke Nepal memang stupa begini cukup iconic jadi bisa puas-puasin untuk foto-foto disini. Pada waktu disini cuacanya cukup panas, jadi penulis juga sempat mampir ke toko di sekitar area ini untuk beli minuman. Sebetulnya penulis juga sempat melihat kalau ada air putih disediakan di beberapa spot tapi karena tidak tahu asal air itu dan juga mau cari yang dingin, jadi enaknya beli di rumah makan saja.

Toko Sekeliling Boudha Stupa

Setelah selesai berkeliling maka penulis segera pulang ke hotel, dan sama seperti sewaktu pergi, penulis rencana pulang dengan menggunakan bus umum. Dan bus yang dimbil adalah yang di seberang lokasi Boudha Stupa dimana ada banyak sekali bus yang berlalu lalang dan penulis tetap menggunakan cara yang sama yaitu lihat bus yang agak sepian dan tanya apakah ke Ratna Park atau tidak. Di dalam bus ternyata ada juga bule lain yang juga naik bus umum. Penulis lupa harga bus ini tapi kalau tidak NPR 15 berarti NPR 25.

Dari Ratna Park, penulis berjalan ke hotel dan berkemas ambil titipan tas untuk segera ke bandara. Ke bandara tidak jalan ya pastinya, jadi penulis ambil taxi dan kalau tidak salah dapat harga NPR 500 setelah tawar. Setelah sampai di bandara, penulis melakukan check-in pesawat dan masuk ke ruang tunggu sebelum pesawat. Dari sini nanti akan antri di scanning dan kita harus mendapatkan stampel yang di stamp di boarding pass bukti bahwa sudah melewati scanning. Setelah ini langsung menuju antrian boarding pesawat 

ok dan finally going home!!! segitulah cerita penulis selama 10 hari di Nepal. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya akan pergi ke Nepal, karena selama ini kalau liburan selalu pikirnya ke negara-negara maju, tapi ternyata negara-negara lain khususnya di Asia juga punya hal keunikan dan pengalaman tersendiri. Semoga yang baca bisa dapat pengetahuan setidaknya sedikit membantu buat para traveller yang mau pergi ke Nepal. Tetap terus dibaca karena penulis akan tetap update seputar Nepal di blog ini.

Salam dan sampai jumpa (2019)

Wednesday, December 11, 2019

Liburan Nepal Hari 10 - Last Day Kathmandu Pashupatinath (1)

Gak terasa udah sampai di hari terakhir di hari ke 10. Sudah lama sekali tidak melakukan perjalanan seperti ini yang bisa keliling ke beberapa tempat di satu kali perjalanan, terakhir kali itu pas ke Thailand (Bangkok, Koh Samui, Phi Phi Island, Phuket)

Rencana hari ini setelah breakfast kita sudah langsung check out dan titip tas di lobby karena setelah jalan keluar baliknya nanti sudah di sore hari. Target untuk balik kira-kira jam 4 sore karena pesawat nanti malam jam 7pm. Target kira-kira sampai di airport jam 5 max karena jarak yang tidak jauh juga dari Thamel. Ada baiknya selalu usahakan untuk berangkat lebih cepat karena kita tidak tahu kondisi jalanan di negara yang kita kunjungi dan apakah bandara tersebut harus antri cukup panjang.

Untuk tujuan destinasi jalan-jalan trakhir di hari ini adalah Pashupatinath dan Boudhha. Sekali lagi penulis akan kesana dengan transportasi umum yang penulis ambil di tempat pangkalan yang sama seperti kemarin sewaktu ke Patan tapi kali ini posisinya diseberang dan kendaraannya model mikrolet seperti di jakarta. Selama perjalanan kesana hampir selalu cocok dengan GPS, jadi kita gak terlalu kawatir. Tidak terlalu mutar-mutar yang bakal bikin kita bingung.



Bahkan di dalam angkot ini juga ada seorang bapak yang melirik ke arah hp saya beberapa kali, yang tadinya penulis pikir kok kepo amat sih. Ternyata si bapak itu mau tau tujuan penulis dan mencoba menolong dimana harus berhentinya. Dan sampai akhirnya memang sesuai dengan GPS yang ada bahwa memang penulis kita akan turun di jalan besarnya seperti pada waktu di Patan. Untuk lokasi turunnya bisa lihat gambar peta dibawah

Bus Stop Pashupatinath

Nah jadi kalian sudah tahu ya gimana caranya naik angkot kesana, lumayan bisa tambah irit. Pashupatinath ini adalah salah satu dari 4 tempat religi yang penting disana. Ditempat ini dijadikan tempat ritual untuk kremasi yang kalau datang pada saat yang tepat bisa melihat proses kremasi ini. Akan amat sangat disarankan tidak untuk mengambil foto untuk menghormati keluarga yang sedang berkabung. Untuk masuk kesini harganya NPR 1000 dan didepan konter tiket kita sudah disapa oleh orang yang menanyakan apa mau beli tiket dan menanyakan kita dari mana dan diajak masuk kedalam. Penulis pikir ini awalnya memang petugas yang jaga dan sempat juga diantar masuk ke dalam sebentar dan diterangkan sejarah dan soal tadi untuk liat acara kremasi. Setelah beberapa lama dia ngomong penulis sadar sepertinya ini bukan orang resmi namun lagi-lagi ya tour guide yang menawarkan jasa guide. Dengan berat hari setelah sadar kita menolak secara halus sebelum juga terlalu dalam bersama dengan dia.

Tiket Masuk NPR 1000

Kalau kalian pengen ngerti tentang sejarah dan diceritain oleh mereka, silahkan ditawar aja ya guys, kalau tidak kita juga bisa jalan-jalan sendiri. Di dalam sini kita harus berhati-hati karena ada cukup banyak monyet disana, kalau tidak hati-hati nanti mereka bisa merampas barang bawaan kita. Disini penulis tidak banyak keluarin kamera karena banyak monyet tadi itu. Buat kalian yang pernah dengar kata Sadhu yang tidak lain adalah orang suci bagi agama Hindu dimana kita bisa melihat dari beberapa mereka ada didalam sini. Mereka pada umumnya tidak ingin difoto bagi kita yang hanya mau foto saja, mungkin mereka ok kalau kita minta didoakan dan ada memberi sedikit uang buat mereka.

Gambar oleh Aidan Maguire (flickr)

Lokasi ini juga dipakai untuk tempat syuting Dr Strange loh, walaupun hanya secuplikan saja tapi lumayan mengangkat tempat ini sehingga makin banyak orang tahu.


Dr Strange - Pashupatinath

Sehabis keliling dari sini penulis  mencoba ke Boudha Stupa yang jaraknya masih sekitaran disana berkisar 2 km dan kali ini penulis tempuh dengan berjalan kaki. Selagi berjalan kaki juga sekalian melihat apakah ada tempat makan yang bisa kita kunjungi dan ternyata penulis menemukan tempat makan yang harganya murah dan porsinya besar sekali. Bagi kalian yang mau makan dengan harga murah disarankan untuk berjalan sedikit keluar dari area turis. Untuk lengkapnya di Boudha Stupa lanjut ke bagian 2 ya




Sunday, December 1, 2019

Liburan Nepal Hari 9 - Explore Patan, Kathmandu

Tinggal 1 hari lagi di Nepal, dan untuk hari ini penulis akan melakukan perjalanan ke Patan. Dan sama seperti sebelumnya, penulis tidak sewa mobil atau ambil taxi tapi akan coba naik kendaraan umum lagi. Lumayan untuk berhemat dan bisa merasakan pengalaman yang baru lagi.

Jujur sebetulnya penulis tidak tahu dimana lokasi untuk naik bus umum tapi setelah google ada yang tulis lokasinya di bus terminal Ratna Park dekat kita turun kemarin sewaktu dari Bhaktapur. Setelah setuju semua untuk naik bus umum, kita jalan ke Ratna Park dengan berjalan kaki sekitar 15 menit.

Sampai disana ternyata tidak semudah seperti sebelum-sebelumnya untuk tahu bus mana yang harus diambil, kita harus berputar kurang lebih 2 kali karena sama orang di bus terminal disuruh ambil bagian luar, dan ditanya yang diluar disuruh ambil dalam terminal, tanya lagi di dalam terminal disuruh ambil bus depan warna tertentu, lalu disana dibilang kedepan lagi. Sampai Pada akhirnya penulis coba tanya ke seberang jalan dimana ada kaya pos polisi dan kebetulan ada orang duduk-duduk disana yang tahu harus naik bus yang mana dan dengan baik hati ajak nyebrang bareng untuk tanya ke bus yg nongkrong depan jalan. Ternyata bus yang ditanya itu memang betul arah yang menuju ke Lalitpur, dimana ini nama daerah dimana Patan Durbar Square berada. Jadi sepertinya lain kali kita harus sebutkan Lalitpur-nya, karena memang tidak ada bus langsung. Lokasi pengambilan kalau tidak salah ingat ada di titik merah dibawah.

Lokasi Bus Lalitpur
Harga bus ini cuma NPR 15 per orang, murah kan? karena memang jarak tidak jauh, hanya sekitar 15 menit saja perjalanan. Kalo ambil tur atau taxi bisa berapa tuh, mungkin paling gak bisa kena NPR 500. Tapi perlu diingat ya, bus ini tidak sampai langsung ke Patan tapi turun di jalan besarnya dan harus jalan lagi sekitar 15 menit. Tempat kita turun dekat shopping mall (Labim Mall) yang tidak begitu besar tapi lumayan keren juga loh.

Bus Stop Patan

Sampai di Patan kita harus bayar uang masuk NPR 1000, baru sampai saja sudah disamperin petugas yang jaga untuk tanya apa kita ada tiket. Dan sama seperti durbar-durbar lainnya, akan ada tur guide yang datang menanyakan kepada kita kalau mau pake jasa panduan mereka.

Patan Entrance Ticket

Patan ini termasuk besar juga ya walaupun tidak sebesar Bhaktapur. Kalau kalian sudah nonton film Dr Strange, nah Patan ini juga merupakan salah satu lokasi syuting film itu. Penulis kebetulan menemukan lokasi itu tapi sepertinya posisi diruban dan diedit oleh mereka dengan bantuan CGI karena kabarnya mereka syuting setelah terjadi gempa dan terjadi beberapa kerusakan yang perlu diperbaiki. Gambar dibawah contoh dari film itu dan foto aslinya. Dari segi posisi sama mereka juga dirubah seperti flip mirror dan juga gambar asli saya sudah banyak terlihat scaffolding untuk perbaikan. Foto ini selisih 4 tahun ya.


Di Patan ini harga sudah termasuk untuk masuk ke Museum, jadi siapkan waktu setengah atau seharian disini untuk explore ke dalamnya. Kalau kalian sudah, bisa juga jalan sebentar untuk ke Golden Temple yang tidak jauh dari sana. Untuk tiket masuk tidak mahal hanya NPR 100

Golden Temple

Setelah dari sini penulis balik lagi ke jalan utama utuk ambil bus sebelum gelap karena nanti susah untuk dapat bus dan kemungkinan setelah jam kerja pasti akan banyak penumpang juga. Tapi sebelumnya penulis sempat mampir sebentar ke Labim Mall untuk sekedar lihat-lihat.

Labim Mall
Dan dari sini langsung menuju bus stop yang posisinya berlawanan dengan sewaktu penulis turun tadi pas datang. Penulis tidak yakin apakah harus ambil warna bus yang sama atau tidak, jadi setiap ada bus yang agak sepian, penulis langsung aja bilang "Ratna Park" kalau dia bilang iya ya langsung naik. Kebetulan juga pas naik sudah tidak ada bangku kosong, jadi kepala penulis harus agak menunduk selama perjalanan karena atap bus tidak terlalu tinggi. Jadi lumayan juga ya 15 menitan agak pegak degan posisi seperti itu

Spot Merah - Kira2 Tempat Nunggu Bus

Di malam harinya kali ini penulis hanya ada di sekitaran Thamel, dan kebetulan juga hari ini melihat rumah makan Indonesia "Triratna Restaurant" yang sudah tutup karena sudah malam. Sempat juga berbincang-bincang dengan yang punya yang kebetulan ada di depan jalan. Beliau bilang bahwa memang belakangan mulai banyak turis Indonesia yang datang. Beberapa artis juga datang seperti Luna Maya, Marthen Gading dll.

Mungkin next time deh pas kemari lagi dicobain makanan indo disini gimana rasanya. Sekian dulu hari ini, sampai ketemu besok hari terakhir ya



ATM Nepal

Buat yang cari info soal tarik uang di ATM Nepal, nah pas sekali kali ini mau bahas soal uang peruangan di Nepal. Nepal sendiri sebetulny...