Sunday, September 15, 2019

Liburan Nepal Hari 6 - Menuju Nagarkot via Dhulikhel

Hari ke 6 - Melewati perjalanan semalaman di bis dan tiba di Kathmandu kepagian, sepertinya jam 7 - 8 pagi sudah sampai dan janjian sewa mobil yang masih nanti jam 10am. Muter cari makan tidak ada yang buka dan supermarket yang kita kemarin tunggu berangkat juga belum buka. Akhirnya kita ngemper aja di jalanan dan diikuti beberapa anjing jalanan karena mereka tau kita ada bawa makanan.

Disini ada kejadian menarik dimana burung gagak disana sempat menghampiri kandang burung dara yang ada di sela-sela pintu rumah orang. Dan burung itu berhasil mengambil anak dari burung dara yang tidak terlalu kecil tapi belum tumbuh sempurna secara belum tumbuh bulu. Waktu diambil burung itu dibawa ke tanah dan karena saya dekat lokasinya saya coba hampiri dan dilepas oleh burung tersebut. 

Anak Burung Dara

Saya perhatikan burung itu masih mengincar anak burung dara ini jadi saya tidak bisa tinggalkan jauh jauh. Masalahnya juga anjing2 yang dekat dengan kitapun penasaran dan mendekati anak burung itu. Pas kebetulan ada orang lewat saya coba minta tolong burung itu diambil dan ditaruh diatas pot bunga saja, tapi tetap saja itu anjing2 mendekati terus. Sampai yang punya rmh keluar dan saya ceritakan kejadiannya, diapun blg ga ada cara lain untuk balikin keatas karena susah.

Tidak berapa lama saya sempat sibuk sendiri dan pas balik ketempat pot bunga itu ternyata anak burung sudah tidak ada dan yang punya rumah juga sepertinya sudah kembali masuk rumah. Tidak tahu apa yg terjadi dengan anak burung itu namun bisa saja yang punya rumah berbaik hati untuk menyimpan burung itu, ya semoga aja demikian.

Setelah ini pintu pagar supermarket dibuka dan kami diperbolehkan duduk masuk ke area supermarket walaupun sebetulnya mereka masih belum buka. Lumayan dapat duduk buat taruh tas dan kita buka makanan bekal dari pokhara yaitu KFC, walaupun udh dingin tapi lumayan buat makan pagi daripada kelaparan.

Supermarket ini kalau tidak salah mulai buka jam 9am dan kita sempat belanja makanan ringan dan teh yang akan dijadikan oleh2....tidak semua tapi beli sebagian karena perjalanan masih ada 4 hari lagi.

Sekitar hampir jam 10 si supir datang dan kita mulai berangkat. Ngobrol punya ngobrol si supir sedikit mengerti bahasa karena pernah bekerja di Malaysia. Perjalanan kita ini menuju Nagarkot tapi dalam perjalanan berkunjung dulu ke Dhulikhel. Sewa mobil ini kita total 2 hari karena sampai besok paginya di Nagarkot turun ke Bhaktapur. Dalam perjalanan kita tanya sama si supir kalau mau makan kaya lokal dimana sekalian mau makan siang. Si supir membawa kita ke tempat orang-orang lokal sana makan, disana menunya Dhal Bat dengan pipihan mau daging kerbau atau ayam. Karena makan cara lokal ya berarti pakai tangan dan piring yang menggunakan alumunium. Sayur dan nasi disini itu free flow jadi bebas mau tambah seberapa banyak. Gak disangka ternyata ini makanan terenak selama kita di Nepal. Si supir sendiri kaget liat cara kita makan karena porsinya banyak dengan tubuh yang kecil. PS: kita ga sakit perut loh!!!

Setelah makan langsung lanjut perjalanan ke Namobuddha Monastery, ini sebetulnya tidak ada di list itinerary kita tapi karena ada yang request dan sudah disana jadi ya kita memutuskan untuk juga mampir kesini. Karena ini tambahan dan area agak jauh jadinya kita perlu tambah harga sewa lagi. Kita sempat nego sama bossnya karena mobi ini dilengkapi GPS jadi tidak bisa seenaknya pergi jauh tanpa di infokan ke perusahaan. Sebetulnya harga yang dikasih tidak murah untuk sekedar tambahan tapi ya karena sudah tanggung jadi kita deal saja.

Namobuddha Monastery
Kata temen ini ibarat seperti kita lagi di Tibet tanpa harus ke Tibet, dan bagi yang tidak tahu ini apa, ini adalah biara tempat kediaman parak biksu, mungkin bisa dibilang tempat shaolin yang sering kita dengar. Lokasinya cukup besar dan mereka welcome dengan para tamu kunjungan hanya ada bagian tertentu yang tidak dapat dimasuki oleh turis. Banyak turis juga kesana berdoa dan membawa sejumlah uang yang mungkin juga dibagikan disana sebagai doa yang saya juga tidak tahu persisnya.

Disini kita hanya sekitar 1-1.5 jam karena kalau tidak nanti ketinggalan sunset di Nagarkot dan masih ada lagi monastry lain yang akan kita kunjungi dan masih mampir ke Dhulikel. Dhulikel ini sendiri sebetulnya tidak terlalu terkenal buat kunjungan khusus seperti yang disampaikan si supir karena tidak terlalu besar kotanya dan ada pilihan kota lain sebetulnya. Tapi Dhulikel ini terkenal buat para trekking karena termasuk jalur trekking dari dan ke Nagarkot

Dhulikel
Enaknya disini itu sepi dibanding kota-kota lain apalagi Kathmandu. Disini juga ada tersedia hotel loh bagi kalian yang mau menginap agak menyepi mungkin bisa dipertimbangkan. Dari sini penulis lanjut ke Dhagpo Sheydrub Ling Monastery yang searah perjalanan ke Nagarkot, tapi sangat disayangkan karena hari dimana kita berkunjung tidak dibuka untuk umum. Sempat foto-foto sebentar bagian luarnya seperti dibawah ini:

Dhagpo Sheydrub Ling Monastery

Dari sini kita langsung melanjutkan ke Nagarkot yang menjadi tujuan utama di hari ini. Secara perjalanan masih lebih baik dibanding sewaktu ke Sarangkot tapi masih banyak menggunakan batu-batu juga yang belum jalan aspal. Dan sama seperti di Sarangkot, masuk Nagarkot juga bayar, tapi kalau kita tinggal di penginapan yang tidak masuk kedalam tidak perlu bayar. Harganya untuk per orang dikenakan NPR 339, memang jauh lebih mahal ya dibanding Sarangkot, padahal secara keseluruhan Sarangkot suasananya masih lebih bagus. Kalau mau tidak bayar bisa menginap di bagian agak luar tapi kalau pagi kita mau liat sunset juga sepertinya akan diminta bayar juga. Tapi ada beberapa hotel sebelum garis merah di peta bawah yang posisi agak diluar dan tidak perlu bayar untuk masuk ke hotel.

Hotel Nagarkot

Di hotel pun kita agak bermasalah karena pas sampai kamar yang kita mau tidak ada kuncinya jadi harus pindah ke kamar lain dan masalahnya di kamar ganti ini tidak ada air, kalaupun ada air ya airnya agak kotor. Solusinya adalah ya kita harus numpang mandi di kamar mandi kamar lain. Huh pengalaman yg tdk menyenangkan ditambah kamar ini agak berdebu. Karena daerah ini msh dekat hutan jadi kita tidak buka pintu karena nanti bnyk binatang yg masuk. Heran juga kenapa hotel ini dapat review yang lumayan, tapi ya mungkin karena murah. Di sebelah sepertinya masih banyak pilihan hotel yang lebih baru dan mungkin lebih baik.

Karena hari sudah sore menjelang malam kita tidak bisa kemana-mana jadi hanya bisa jalan turun sedikit sambil cari makan. Untungnya di hotel ini tidak diharuskan beli makanan disana seperti ketika di Ghandruk. Untungnya tidak seperti di Sarangkot atau Ghandruk, di Nagarkot ini ada supermarket kecil dengan harga yang relatif masih ok, jadinya kita bisa belanja keperluan disana, Dan untuk makan malam kita ke satu tempat restaurant disana dan memesan makanan diantaranya sekuthi, mi goreng dan makanan lainnya. Kita pesan sekuthi sesuai saran si supir tapi tentunya tanpa beer ya, walaupun dia bilang orang lokal biasanya makan sambil minum-minum..

Sewaktu menunggu makanan, disini sempat mati lampu, dan yang menarik adalah orang yang jual makanan sepertinya pergi keluar beli sesuatu, ntah beli bahan daging atau beli mi goreng sudah jadi diluar. Apapun itu yang penting kita bisa makan deh. Dari sini kita balik hotel kembali untuk beristirahat, dan sampai di hotel ditawarkan kalau mau pesan makanan disana, tapi karena kita sudah makan diluar ya kita tidak pesan. Sepertinya untuk hotel-hotel murah seperti Ghandruk dan Nagarkot, mereka memang berharap dapat untungnya dari makanan dan minuman yang kita pesan.

ok good night guys, sampe di hari besok

No comments:

Post a Comment

ATM Nepal

Buat yang cari info soal tarik uang di ATM Nepal, nah pas sekali kali ini mau bahas soal uang peruangan di Nepal. Nepal sendiri sebetulny...